Jumat, 26 Agustus 2016

Kehancuran Karena (...),bukan karenan kemiskinan.


      Sudah berbulan-bulan Kita Yang dulunya Suami-Istri,terjadi pisah atap. Dan Sekarang bulat tekat Aku ingin bercerai. Ada yang bilang Aku nggak sabar,gegabah,atau apa lah untuk tentukan keputusan. Mereka nggak tahu apa-apa. Aku udah super sabar dan tabah slama ini. Ada yang bilang,Aku matre. Aku tinggalkan suami ketika Dia nggak bisa ngasih apa-apa lagi. Itu salah.Aku kenal Suami Ku dulu siapa? dari keluarga mana? pekerjaannya apa?Aku banyak tahu tentang Dia. Tp apa???? AKU TETAP CINTA. Tetap Mau dengannya.
       Ada yang bilang Aku udah hamil duluan,makanya menikah. Itu salah. Aku punya bukti bahwa itu fitnah.Aku ada suntik TT sebelum menikah.Menikah 03 februari 2012, dan melahirkan buah hati 16 oktober 2012 dngan catatan dokter anak aku terpaksa harus segera dilahirkan karena air ketuban 50% sudah keluar. Kalau nggak ambil tindakan demikian, kering air ketuban,kemungkinan ambil jalan melahirkan dengan cara operasi. Maka anak Aku dilahirkan kurang 2 minggu dengan berat badan 4,2kg. Aku nyimpan smua dokumen tentang Anak Ku dari RSDZA.

       Aku nggak matre,Aku nggak hamil diluar nikah.Aku terima lamaran dari nya karena sebelumnya sudah sepakat siap untuk menikah.Aku mau dengannya,hidup bersama Dia dengan apa adanya Dia. Dengan harapan,dan sudah pernah Aku katakan,Jangan pernah jadi lelaki pemalas.Dia pun menyetujui dan janji nggak jadi pemalaas.Tapi,karena (...),yang membuat ending cerita hancur. Bukan Dia kontrol (..),Tapi Dia nya dikontrol dengan (...).Kalau nggak bisa,ya baiknya jangan bermain dengan (...).Jadi,terjadilah kehancuran hubungan Aku dan Dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar